Misteri Pembunuhan 700 Tahun Lalu Berhasil Dipecahkan
Kematian seorang panglima perang di zaman Renaissance, Cangrande della Scala, selama ini diyakini karena terjangkit penyakit yang mematikan setelah meminum air kotor di sebuah mata air. Namun sejumlah peneliti dari Universitas Pisa, telah menemukan bahwa Cangrande della Scala menjadi korban pembunuhan.
Namun, penelitian yang dilakukan pada mayat Cangrande yang diawetkan, menunjukkan bahwa kemungkinan besar dia mati karena diracun oleh musuh. Pemeriksaan pada perut, usus besar, dan liver mumi tersebut memperlihatkan sisa-sisa racun alami yang terbuat dari tumbuhan foxglove.
Cangrande della Scala meninggal pada usia 38 tahun pada Juli 1329. Dia adalah seorang panglima perang yang memiliki wilayah kekuasaan yang cukup besar di daerah utara Italia, dan menaklukkan kota-kota seperti Verona, Padua, dan Vincenza. Dia merupakan pemimpin dari faksi Ghibelline dan merupakan sponsor dari penyair terkenal zaman Renaissance, Dante Alighieri.
Sang panglima perang meninggal empat hari setelah kemenangannya di kota Treviso, sebelah selatan Venezia. Menurut sumber terkini dia jatuh sakit, terkena demam tinggi, muntah-muntah dan diare.
Jasad Cangrande masih terbungkus oleh jubah pemakamannya setelah 700 tahun. Jenazahnya diangkat dari makam marmer di Gereja Santa Maria Antiqua di Verona pada 2004 untuk diteliti.
Menurut para peneliti, jasad tersebut diawetkan dan dalam kondisi yang baik. “Hasil pengujian menunjukkan bahwa Cangrande diracun melalui mulutnya, dengan campuran murbei dan kamomil, yang mengandung foxglove,” terang salah satu peneliti, Profesor Gino Fornaciari, dari Univesritas Pisa, seperti dikutip The Telegraph, Kamis (05/02/2015).
Cangrande diketahui memiliki banyak musuh. Beberapa di antaranya faksi Guelph, Duchy dari Milan, Republik Venesia, dan penguasa Modena. Muncul juga spekulasi bahwa dia kemungkinan diracun oleh sepupunya sendiri yang kemudian menjadi pewarisnya, yaitu Mastino II. (oke/rsn-onvsoff)
Post Comment
Tidak ada komentar: