INFO View all

JELAJAH View all

Misteri Pembunuhan 700 Tahun Lalu Berhasil Dipecahkan

Misteri Pembunuhan 700 Tahun Lalu Berhasil Dipecahkan Kematian seorang panglima perang di zaman Renaissance, Cangrande della Scala, selama ini diy

Wajah Tidak Sesuai Foto, Seorang Pria Pukuli Wanita Yang Ditemuinya

Seorang Pria Menjual Peti Berisi Hantu Seorang pria mengaku memili

LATEST NEWS

Komentar Brigadir Dewi Tentang Meme-nya Yang Sedang Hits

Berdiri Dengan Satu Kaki Dapat Menguji Kesehatan Otak

Misteri Pembunuhan 700 Tahun Lalu Berhasil Dipecahkan

Wajah Tidak Sesuai Foto, Seorang Pria Pukuli Wanita Yang Ditemuinya

Sekolah Di Florida Bagikan Buku Berisi Simbol Setan

Semangka Mengandung Antioksidan Yang Tinggi

Hindari Wajib Militer, Penyanyi Korea Mengaku Bisa Melihat Hantu

OPINI View all

Manfaat Menjaga Keperawanan Hingga Menikah

Manfaat Menjaga Keperawanan Hingga Menikah Portal.ONVSOFF.com - Puluhan tahun lalu, wanita sangat menjaga agar dirinya tetap perawan hingga menik

Iman dan Negara Hukum

Iman dan Negara Hukum Iman dan Negara Hukum Akhmad Sahal : Pengurus Cabang Istimewa NU Amerika              

NEWS View all

Komentar Brigadir Dewi Tentang Meme-nya Yang Sedang Hits

Komentar Brigadir Dewi Tentang Meme-nya Yang Sedang Hits Belakangan ini dunia maya dihebohkan dengan fenomena meme seorang polwan dengan ucapan '

FEATURE View all

Akhada, Desa Para Tukang Pukul Di India

Akhada, Desa Para Tukang Pukul Di India Akhada, sebuah desa di India dipenuhi oleh pria-pria bertubuh kekar dan berotot yang berprofesi sebagai tu

Kuil Wat Rong Khun, Bangunan Surga Yang Jatuh Ke Bumi

Kuil Wat Rong Khun, Bangunan Surga Yang Jatuh Ke Bumi Wat Rong Khun merupakan sebuah kuil Buddha

Semangka Berbentuk Hati Dijual Seharga 1,2 Juta Per Buah

Semangka Berbentuk Hati Dijual Seharga 1,2 Juta Per Buah Hiroichi Kimura, petani generasi keti

Bukit Kayangan, Nikmati Keindahan Alam Dari Atas Awan

Bukit Kayangan, Nikmati Keindahan Alam Dari Atas Awan Bosan dan penat dengan hiruk pikuk kota ya

SASTRA View all

Hati Samudra

Hati Samudra (Yohanes M Wain) Ketika itu senja, mata berpaling dari bayang, meraba dan mencari, namun yang kutemukan hanyalah maya. Ketika itu

Penembakan Di Media Prancis, Pimpinan Redaksi Tewas

Penembakan Di Media Prancis, Pimpinan Redaksi Tewas

Stephane Charbonnier (Charb), pemimpin redaksi majalah satir Prancis Charle Hebdo merupakan salah satu korban tewas dalam aksi penembakan di kantor media yang terletak di Paris, Prancis, Rabu 7 Januari 2015.

Selain itu, 3 kartunis ternama Jean Cabut (Cabu), Bernard Verlhac (Tignous) dan Georges Wolinski (Wolinski), juga tewas dalam insiden tersebut. Mereka bertiga selama ini terkenal karena berulang kali menerbitkan karikatur Nabi Muhammad. (Baca juga: Vatikan Mengecam Serangan Terhadap Surat Kabar Perancis)

Sebelum terjadi tembakan, Charlie Hebdo sempat mencuit tentang kartun pemimpin kelompok militan Negara Islam (SIS), Abu Bakr al-Baghdadi. Sebelumnya pada November 2011, kantor majalah satir ini pernah dilempari bom sehari setelah menyajikan karikatur Nabi Muhammad.

"Kami mendengar (suara) mereka menembak di dalam. Kami semua dievakuasi langsung ke atap setelah mendengar suara tembakan dan orang-orang langsung berlarian," ujar salah seorang saksi mata kepada sejumlah saluran media lokal.

Saat ini, Aparat Prancis memburu tersangka pelaku serangan kantor majalah satir Prancis Charlie Hebdo yang menewaskan 12 orang dan melukai 10 lainnya. saksi mata menyebut pelaku penembakan tersebut mengenakan pakaian serba hitam dan bertudung. Disebutkan ada dua pria bertudung memasuki gedung dengan menenteng senjata otomatis Kalashnikov.

"Sebuah serangan atas kantor berita dengan senapan mesin adalah setipe dengan kekerasan yang kita saksikan di Irak, Somalia atau Pakistan," kata Sekretaris Jenderal Reporter Tanpa Batas, Christophe Deloire, di lokasi kejadian. "Pernahkah kita membayangkan horor semacam ini di Prancis? Sebuah mimpi buruk yang kenyataan. Serangan teroris ini menandai sebuah hari gelap dalam sejarah Prancis." lanjutnya.

Sementara Federasi Jurnalis Eropa (EFJ) menyatakan, melalui lamannya, pembantaian ini merupakan tindakan barbar atas jurnalis dan kebebasan pers. Presiden EFJ Mogens Blicher Bjerregaard menyatakan, "Serangan ini bukan hanya serangan atas jurnalis tapi juga serangan atas kebebasan media. Jurnalis hari ini menghadapi bahaya dan ancaman lebih besar". (dtk/viva/rsn-onvsoff)

Related News

Post Comment

Tidak ada komentar:

Leave a Reply