"Ini namanya sekali mendayung dua-tiga pulau terlampaui," kata Ahok di Kampung Deret Pejompongan RT 013 RW 007, Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu, 24 Agustus 2014.
Ahok tiba pada pukul 12.30 WIB mengenakan batik cokelat. Ia langsung menyusuri gang sempit sepanjang 300 meter. Semula warga tak mengetahui Ahok akan hadir di acara pernikahan di wilayah itu. Warga yang sedang duduk-duduk di depan rumahnya langsung memanggil tetangganya yang lain, "Ada Pak Ahok! Ada Pak Ahok!"
Ternyata tak semua warga mengenal mantan Bupati Belitung Timur itu. Beragam komentar disampaikan warga mengenai kedatangannya. "Oh, itu yang namanya Ahok," kata seorang warga. Seorang bapak menimpalinya dengan, "Wah, akhirnya bisa lihat langsung."
Setibanya di kediaman mempelai, Ahok langsung mengisi buku tamu di urutan kesembilan. Tiga buah amplop putih mendarat ke dalam kotak yang telah disediakan. Perhelatan itu milik Bella dan Gufron. Syafei, 57 tahun, ayah dari Bella, mengirimkan undangan pernikahan tersebut ke sekretariat wakil gubernur.
Syafei mengaku kaget akan kedatangan Ahok. Alasannya, ia tak terlalu berharap orang nomor dua di Ibu Kota itu menggubris undangannya. "Saya sekadar kirim saja, berharap beliau datang itu rasanya terlalu muluk," kata dia. Sedangkan kedua mempelai tak banyak berkata-kata. Keduanya memandang Ahok lekat-lekat dengan ekspresi tegang.
Ahok langsung menyalami kedua mempelai dan orang tuanya di pelaminan pada ruangan seluas 4x3 meter. Setelah berfoto dan berbincang, ia berpamitan untuk menuju ke tempat selanjutnya. Beberapa orang ibu memaksanya mencicipi hidangan yang disajikan. "Terima kasih, saya tadi kondangan ke Menteng dan makan banyak. Sekarang harus mengejar waktu untuk ke Bekasi," kata Ahok.
Saat menuju mobil, Ahok mengatakan ini bukan pertama kalinya ia menghadiri undangan warga. Ia kerap menerima undangan pernikahan, tetapi hanya menghadiri beberapa acara saja. Ahok pun bercerita dalam satu hari ia biasanya mengunjungi beberapa tempat sekaligus. Pertimbangannya, pada acara mewah biasanya Ahok hanya mengirim karangan bunga. Sedangkan acara di permukiman padat akan dihadiri jika bertepatan dengan waktu luangnya. "Ngapain bilang-bilang, nanti pasti wartawan bilang saya pencitraan," Ahok berujar.
Usai dari acara pernikahan, Ahok meminta ajudannya memotret selokan, tumpukan sampah, dan taman vertikal yang mengering di lingkungan tersebut. "Nanti fotonya saya teruskan ke kepala dinas," kata Ahok. (tmp/rsn-onvsoff)
Post Comment
Tidak ada komentar: