ISIS Memuji Penembakan Di Charlie Hebdo

ISIS Memuji Penembakan Di Charlie Hebdo
ISIS Memuji Penembakan Di Charlie Hebdo

Ketika berbagai pihak mengecam serangan yang dilakukan sejumlah orang tak dikenal di kantor majalah Charlie Hebdo, Prancis, anggota militan ISIS malah memberikan pujian atas penembakan tersebut. Militan ini menyebut serangan itu sebagai balasan atas penghinaan terhadap Islam.

Pelaku penembakan yang terdiri atas 3 orang menerobos masuk ke dalam kantor Charlie Hebdo pada Rabu (7/1) dan menewaskan 12 orang termasuk pemred majalah tersebut. Diduga penembakan ini terkait dengan karikatur Nabi Muhammad yang pernah dipublikasi Charlie Hebdo.

"Singa dari Islam telah membalaskan dendam Nabi kita," ucap Abu Mussab, anggota ISIS di Suriah kepada Reuters via sambungan internet, Kamis (8/1/2015).

"Ini adalah singa-singa kami. Ini yang pertama turun -- yang lain akan mengikuti," sebutnya, sembari menyatakan bahwa rekan-rekannya sesama anggota ISIS di Suriah merasa senang dengan penembakan tersebut.

"Biarkan semuanya ketakutan karena mereka memang seharusnya takut," ujar Mussab.

Lebih lanjut, Mussab mengaku tidak mengenal pelaku penembakan di kantor Charlie Hebdo. "Mereka beada di jalur emir .... dan sheikh kami Osama (bin Laden)," imbuhnya. Yang dimaksud 'emir' oleh Mussab ialah pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi.

Pujian lainnya muncul dari media sosial Twitter. Para simpatisan pelaku penembakan menyampaikan kepuasannya atas aksi brutal tersebut.

"Kami tidak akan berhenti menargetkan majalah Charlie Hebdo. Apa yang akan terjadi selanjutnya, akan lebih buruk," tulis salah satu pengguna Twitter yang mendukung pelaku penembakan.

"Kata-kata Allahu Akbar mengguncang Paris," timpal pengguna Twitter lainnya, merujuk pada teriakan pelaku yang terdengar dalam video amatir saat baku tembak dengan polisi Prancis.

Pesan lainnya datang dari jurnalis ternama Saudi, Jamal Khashoggi. "Charlie Hebdo merupakan jurnal satir, tidak ada yang suci tentangnya. Majalah itu menyinggung Yesus Kristus dan simbol-simbol semua agama dan kami sebagai muslim menolaknya -- tapi bagi mereka itu adalah kebebasan berekspresi," tulisnya. (dtk/rsn-onvsoff)

Related News

Post Comment

Tidak ada komentar:

Leave a Reply