Kesempurnaan Dari Gadis Kembar Yang Tidak Sempurna

Kesempurnaan Dari Gadis Kembar Yang Tidak Sempurna

Kesempurnaan Dari Gadis Kembar Yang Tidak Sempurna

Banyak pasangan suami istri yang mengidamkan untuk memiliki anak kembar, terbayang betapa menyenangkannya merawat dan membesarkan dua anak dengan banyak kemiripan. Begitulah yang juga dirasakan pasangan Paul dan Lisa ketika mereka menimang dua bayi perempuan kembar yang cantik dan lucu. Namun kebahagiaan mereka berubah mimpi buruk beberapa bulan kemudian.

Ellie dan Sophie Challis lahir dengan kondisi sehat dan tumbuh normal seperti layaknya bayi pada umumnya. Namun memasuki usia 16 bulan, Ellie terserang penyakit langka yang mematikan, Meningitis.

Meningitis adalah radang pada membran pelindung yang menyelubungi otak dan sumsum tulang belakang, yang secara kesatuan disebut meningen.Radang dapat disebabkan oleh infeksi oleh virus, bakteri, atau juga mikroorganisme lain, dan walaupun jarang dapat disebabkan oleh obat tertentu.Meningitis dapat menyebabkan kematian karena radang yang terjadi di otak dan sumsum tulang belakang.

Ellie dan Sophie Challis

Pada bulan Juli 2005, Ellie tiba-tiba jatuh tak sadarkan diri. Paul dan Lisa membawa putri kecilnya ini ke Oldchurch Hospital in Romford. Pada siang hari putrinya terlihat baik-baik saja, namun pada malam hari, tubuh si kecil demam tinggi dan tak berhenti menangis. Lisa menyadari ini mungkin gejala meningitis, namun dokter mengatakan bahwa putrinya mengalami infeksi kandung kemih. Setelah pulih, Lisa membawa putrinya pulang dan keesokan harinya Paul, suami Lisa menjerit saat menemukan 3 titik warna ungu di punggung Ellie. Tak salah lagi, putrinya terserang meningitis.

Keadaan ini menyebabkan sistem pada tubuh Ellie menghentikan aliran darah ke kakinya. Tubuhnya bengkak dan bahkan tak bisa dikenali. Setiap hari, di tubuh Ellie muncul bercak hitam dan dokter mengatakan bahwa di manapun muncul bercak hitam tandanya penyakit sudah menyebar sehingga bagian tubuh tersebut harus diamputasi. Lisa dan Paul harus menerima kenyataan bahwa putrinya akan kehilangan dua lengan dan dua kakinya. Namun apa yang dilakukan saudara kembarnya, Sophie, membawa kehangatan dan semangat tersendiri untuk keluarga Lisa dan Paul.

Sophie mungkin memiliki naluri jika saudara kembarnya membutuhkan kekuatan darinya. Sophie sangat mengasihi adiknya tanpa merasa terganggu dengan kekurangan Ellie kini. Ketika usia keduanya baru 18 bulan, Lisa melihat Sophie memegang botol ke mulut adiknya, Sophie tahu, adiknya tak bisa melakukan itu. Jika Sophie memiliki makanan, dirinya tidak akan mulai makan jika Ellie belum mulai makan.

Ellie dan Sophie Challis

Hingga tumbuh dewasa, Sophie membantu Ellie untuk berjalan ke sekolah. Ketika mereka harus terpisah dengan kelas yang berbeda, Sophie sering kali meminta izin kepada gurunya untuk memastikan bahwa keadaan Ellie baik-baik saja. Berkat bantuan dan kasih sayang dari saudara kembarnya, Ellie bahkan bisa menulis, memainkan iPad, berenang, dan belakangan ini Ellie mengikuti kejuaraan renang. Sophie termasuk sangat protektif kepada adiknya, dia akan melindungi adiknya atau meminta bantuan kakaknya yang lebih tua jika Ada orang yang mengganggu Ellie.

Kebersamaan mereka terbukti saling menguatkan, sebuah keluarga seharusnya seperti ini, saling menyayangi, menjaga, dan memberikan semangat yang tak pernah putus. (rsn-onvsoff)

Related News

Post Comment

Tidak ada komentar:

Leave a Reply