Sebuah bom meledak di depan Masjid Bilal al-Habshi tepat saat jamaah keluar,14 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Mesjid Bilal al-Habshi diketahui berada di bawah kendali pemerintah. Otoritas Suriah mengatakan ledakan bom oposisi sebagai terorisme. Namun, tidak ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas kejadian itu. 

Stasiun televisi Lebanon, al-Mayadeen, Jumat (18/4), menyampaikan ledakan berasal dari bom mobil. Ratusan pasukan oposisi dan warga sipil masih terjebak di area kota tua Homs yang dikepung militer pemerintah dan pasukan pro Assad.

Pemerintah dan oposisi Suriah sepakat untuk melakukan perundingan damai di Jenewa tahun ini. Rencana itu batal dilakukan akibat masih sengitnya pertempuran kedua pihak.

Homs, yang didiami Muslim Sunni, Alawite dan Kristen, termasuk menjadi kota yang pertama memprotes Assad pada 2011. Assad berupaya membubarkan masa aksi dengan aksi represif militer. Homs juga jadi satu kota tua yang harus porak poranda akibat perang sipil dan bormbardir militer.

Kantor berita Suriah, SANA, mengatakan pihak militer mengklaim telah mengalahkan pasukan oposisi di pusat kota Homs dan berhasil mengambil alih gedung Bab Hood serta wilayah permukiman Wadi al-Sayeh.
Gabungan kelompok eksil politik oposisi Koalisi Nasional, Kamis (17/4), memperingatkan kekerasan yang dilakukan pasukan Assad berhasil dipojokkan ke kantung oposisi di Homs.

Lebih dari 150 ribu orang tewas akibat perang sipil di Suriah. Organisasi Pengamat HAM Suriah anti Assad mengungkapkan sepertiga dari korban tewas merupakan warga sipil. Sementara sisanya mengungsi ke berbagai negara tetangga.

Konflik kedua kubu kian meluas selama berbulan-bulan ini. Pasukan pemerintah mendominasi Damaskus, serta wilayah tengah dan barat Suriah. Sementara wilayah pesisir, utara dan timur Suriah diduduki oposisi. (rol/rsn-onvsoff)