Buruknya Kualitas Makanan Di China

Buruknya Kualitas Makanan Di China

Buruknya Kualitas Makanan Di China

China terkenal dengan kualitas makanan dengan standar yang buruk, yang apabila dikonsumsi oleh masyarakat dapat menyebabkan resiko kesehatan hingga kematian. Pengawasan dan peraturan yang minim dari pemerintah setempat salah satu penyebabnya. Banyak sekali kasus yang terjadi sampai-sampai warganya sudah terbiasa.

Kasus terbaru adalah ditutupnya pabrik penyedia daging olahan OSI Group, Shanghai Husi Food Co Ltd, karena menjual daging busuk kepada beberapa restoran waralaba terkenal dari Amerika Serikat (AS).

Berikut ini beberapa kasus makanan dan minuman yang pernah terjadi negeri tirai bambu, seperti dikutip detikFinance dari berbagai sumber.

Susu campur melamin

Buruknya Kualitas Makanan Di China

Skandal susu bermelamin di Tiongkok muncul pertengahan 2008. Korban jiwa akibat skandal susu bayi terkontaminasi melamine mencapai enam bayi, sementara 300.000 lainnya jatuh sakit.

Sejumlah bayi yang sakit didiagnosa menderita "gagal ginjal akut". Bahkan hasil penyelidikan otoritas China menunjukkan fakta mencengangkan. Sekitar 20 persen produsen susu yang diperiksa ternyata telah menjual produk susu formula yang mengandung melamine, zat kimia yang digunakan dalam produk plastik, pupuk dan pembersih.

Perusahaan tersebut termasuk Mengniu Dairy, produsen susu terbesar di China. Perusahaan tersebut juga telah melakukan penarikan produknya dari pasaran.

Badan Umum Pengawasan Kualitas, Inspeksi dan Karantina menyatakan, timnya telah menemukan kandungan melamine pada 69 merek susu bayi yang diproduksi oleh 22 perusahaan.

Pemerintah China langsung menghentikan penjualan ke-69 merek susu tersebut. Ini termasuk perusahaan joint venture China-Australia, Torador Dairy Industry.

Menurut pemerintah China, melamine sengaja ditambahkan ke susu supaya kandungan protein dalam susu tampak lebih tinggi. Skandal menggemparkan ini awalnya melibatkan susu formula bermerek Sanlu yang menyebabkan ratusan bayi menderita batu ginjal.

Walmart Jual Daging Musang

Buruknya Kualitas Makanan Di China

Awal tahun ini peritel asal AS Walmart menarik seluruh stok daging keledai dari tokonya. Pasalnya, daging keledai yang didapat dari pemasok China ternyata mengandung daging binatang lain, yaitu musang.

Kasus ini mencuat setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan Shandong menemukan adanya DNA lain di daging keledai tersebut. Kasus ini mencoreng nama Wall Mart dalam industri makanan Tiongkok yang perputaran uangnya mencapau US$ 1 triliun per tahun.

Daging keledai merupakan menjadi kudapan sehari-hari di beberapa wilayah negeri tirai bambu, meski porsi konsumsinya sangat kecil dari total konsumsi daging Tiongkok. Pada 2011, Tiongkok memotong 2,4 juta keledai berdasarkan data BPS setempat.

Daging Sapi Campur Tikus

Buruknya Kualitas Makanan Di China

Kasus ini mencuat sekitar Mei 2013 ketika aparat kepolisian Tiongkok menciduk 20.000 ton daging sapi ilegal yang diketahui bercampur dengan daging musang, cerpelai, dan tikus. Polisi sudah melakukan investigasi selama tiga bulan sebelum penangkapan.

Sebanyak 904 tersangka sudah dibekuk karena menjual daging sapi abal-abal tersebut. Para pelaku merendam daging-daging tersebut di dalam air supaya terlihat segar sebelum dijual ke pasar. Para pelaku beroperasi di wilayah Tiongkok bagian barat daya.

Daging Busuk di Restoran Waralaba AS

Buruknya Kualitas Makanan Di China

Pemerintah kota Shanghai menutup pabrik penyedia daging olahan OSI Group karena menjual daging busuk. Daging yang sudah kadaluarsa ini dijual OSI Group kepada beberapa restoran waralaba terkenal dari Amerika Serikat (AS).

Daftar klien OSI Group yang selama ini menggunakan daging bermasalah tersebut di antaranya McDonald's, KFC, Burger King, Papa John's Pizza, Starbucks dan Subway, seperti diberitakan oleh koran Shanghai Daily.

Para pekerja di pabrik pengolahan tersebut diduga mencampur daging kadaluarsa dengan daging baru supaya bisa dijual kembali kepada klien-kliennya. Kini pabrik tersebut sudah ditutup dan stok daging bermasalah itu disita oleh pemerintah setempat. (dtk/rsn-onvsoff)

Related News

Post Comment

Tidak ada komentar:

Leave a Reply