Pemprov DKI Akan Menggaji Supir Angkot

Pemprov DKI Akan Menggaji Supir Angkot

Pemprov DKI Akan Menggaji Supir Angkot

Menurut pengakuan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Muhammad Akbar, revitalisasi Terminal Jakarta Kota tidak berjalan mulus. Hal ini disebabkan karena Terminal masih belum digunakan para supir angkutan umum untuk mencari penumpang.

Akbar menegaskan penyebab utama sepinya terminal tersebut dikarenakan para sopir angkutan umum memakai sistem setoran. Sehingga, banyak angkutan yang sembarangan parkir di sisi jalan untuk mencari penumpang.

"Soal terminal kota itu memang susah juga. Kita hanya bisa mengimbau. Sebenarnya itu yang susah. Saat ini, angkutan kota (angkot) itu masih pakai sistem setoran. Jadi kalau semisalnya penumpang sepi, enggak banyak, mereka pasti cari tempat ngetem. Itu yang mau kita perbaiki pelan-pelan terlebih dahulu," kata Akbar saat dihubungi wartawan di Jakarta, Senin (21/4).

Untuk itu, Akbar menegaskan Pemprov DKI berencana menggunakan sistem upah per bulan agar angkutan umum dapat terjadwal dan masuk ke terminal.

"Kita mau arahkan agar pakai sistem upah, pakai gaji. Jadi angkutan itu bisa tepat waktu. Pakai jadwal," kata dia.

Seperti diketahui, revitalisasi Terminal Jakarta Kota yang telah rampung ternyata tak lantas membuat pengemudi angkutan kota kembali melintasi terminal tersebut. Para pengemudi masih enggan masuk ke dalam terminal lantaran fungsi infrastuktur pendukungnya yang belum optimal.

Ada 19 trayek yang harus melintas di jalur tersebut. Konsep terminal yang serupa dengan terminal Blok M, Jakarta Selatan itu tak memungkinkan jika semua kendaraan trayek masuk ke terminal dengan luas 3.882 meter persegi itu. (mrdk/rsn-onvsoff)

Related News

Post Comment

Tidak ada komentar:

Leave a Reply