Nona Manis Mu Habis Ku Kecap


Nona Manis Mu Habis Ku Kecap
( yohanes m wain )


Kesepian ini sepertinya melebihi malam, heningnya melebihi bisu, sepintas arakan awan menutupi rembulan, angin datang membuai, halus lembut dan ku terkulai.

Kembali Membuka kisah lalu, walau berdarah darah, hati ku kecut dan perih biarkan kenangan ini menjadi sejati.

Nona, sapa ku pelan kala itu, saat getaran jiwa kita masih sama, saat getaran hati kita masih senada. Saat pelangi menghiasi langit dan kitalah pelukisnya

Nona, ingat kah saat lalu saat tangan ini menggengam erat diri mu, saat tangan ini memeluk erat diri mu, saat nafas kita masih manari bersama, saat dimana peluh dan keringan kita menjadi satu ? Ingatkah diri mu saat ku kecup lembut kening mu ? saat dimana kita harus berpisah arah tanda rindu dan hati ini akan tetap bersama ?

Sudah tujuh tahun lamanya kita merintih, menangis dan tertawa bersama, sudah tujuh tahun lamanya itu berlalu, semua kenangan masih tersusun rapih di memori ini

Awalnya cinta itu tumbuh dan bersemi begitu saja, dari pandangan pertama ku curi hati mu yang lugu. Larantuka dari sanalah awal kita memaduh hasrat menjadi napsu, membendung nafsu menjadi rindu, itulah cinta yang bergelora dimana langit dan bumipun tak mampu membendung langkah kita.

Kisah kita berlanjut di pulau dimana kita harus berpisah sejenak, aku membiarkan diri mu disana bertemankan sepi seperti diri ku disini, namun rindu dan cinta ini tak menghilang.

Janji akan bertemu kembalipun kita bicarakan, Nona saat kita pertama kembali berjumpa ku ingat diri mu menunggu sendiri disana, dan aku masih terlelap dalam mimpi ( maafkan aku atas saat itu )

Malam itu dimana saat untuk pertama kalinya kita bersama, malam dimana saat untuk pertama kalinya diri mu terlelap dalam peluk ku. Nona, ingatkah kau akan saat itu ?

Saat dimana kuraih bibir mu lembut, saat dimana jiwa dan raga kita menyatu menjadi satu, saat itu ku petik lembut sari mu dan diri mu mengecup lembut bibir ku, kita berkeringat keras, dan terlelap. Terlelap hingga pagi membangungkan kita dengan senyum dan cinta.

Tujuh tahun lamanya kita jalin cinta kita, tujuh tahun lamanya kita bersama. Kadang pertengkaran menemani kita, kadang amarah menghampiri kita namun cinta ini tak berubah.

Hingga dia yang lain hadir dalam hidup mu, menghapus semua kenangan itu, menghapus semua cinta kita. Dan aku mencoba menarik mu kembali namun ku kalah, aku tak sekuat dulu lagi, terlalu rapuh dan cengeng

Gengaman tangan ini seketika lepas dan terurai. Mata dan hati berkaca kaca seakan tak percaya ini nyata.

Nona tujuh tahun lamanya kisah ini akhirnya berakhir dengan tak sempurna, tujuh tahun lamanya akhirnya kisah ini usai dengan linangan air mata

Ku biarkan diri mu pergi bersama yang lain, ku biarkan tubuh yang dulu milik ku itu di dekap yang lain. Bukan karena ku merelakan, sudah ku coba meraih mu kembali namun sayang hati mu memutuskan untuk pergi dan menenggelamkan ku disini, sendiri terpuruk dan sepih

Entalah semuanya seakan sia – sia aku dan diri mu harus berakhir dan tak ku ketahui apa penyebabnya, biarlah sudah, biarkan sudah. Ku melihat senyum mu di sana bersama yang lain, kudengar tawa mu disana dengan yang lain dan aku…? Aku masih seperi kemarin memikirkan kenapa semua ini terjadi, seakan taknyata namun nyata

Nona manis mu habis ku kecap, namun sayang cinta mu tak bisa ku miliki, biarkan sudah semuanya berakhir, ku nikmati senyum mu saat diri mu bersama dia, dengan linangan air mata, hati ku perih disini..Nona aku merindukan mu. 

Related News

10 komentar: