Perumahan yang berlokasi di Guangxi Zhuang, China, terdiri lebih dari 100 rumah mewah dengan harga yang sangat mahal. Hanya orang yang benar-benar kaya yang mampu membeli rumah di kawasan elite ini. Namun anehnya, tidak ada satupun rumah yang dihuni oleh manusia.

Bayangkan, rata-rata satu rumah dihargai $ 285.900 atau sekitar Rp 3,4 miliar, namun setelah dibangun, sang pemilik rumah tidak menempati rumah tersebut. Rumah dibiarkan begitu saja tanpa penghuni sama sekali. Bahkan saking kosongnya, masyarakat sekitar menyebut perumahan mewah itu sebagai The City of the Dead atau Kota Kematian. Seolah-olah, penghuni perumahan itu adalah hantu, tanpa manusia sama sekali.


Di China, banyak kasus serupa terjadi, apartemen-apartemen mewah dibangun, laku terjual namun tidak dihuni sama sekali. Penyebabnya adalah warga China dilarang melakukan investasi di luar negeri. Akibatnya, banyak investasi dilakukan pada properti. Salah satu tradisi warga kaya di sana adalah mempersiapkan rumah sampai 3 generasi berikutnya. Maka terjadilah ledakan real estate.

Dengan lokasi perumahan yang jauh dari pusat kota, maka rumah-rumah ini tidak dihuni sama sekali. Perumahan ini bukan satu-satunya, karena masih banyak proyek properti di China yang pada akhirnya menjadi rumah, apartemen bahkan mall tanpa penghuni sama sekali. (vml/rsn-onvsoff)