Pencarian MH370 Dimulai Kembali Agustus Mendatang
Pemerintah Malaysia akan memulai kembali pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 pada awal bulan Agustus mendatang. Setelah hampir 3 bulan pencarian tanpa mendapatkan hasil apapun, kini pencarian akan dimulai dari titik nol.
Pejabat Australia kemarin menyatakan tim pencari tidak menemukan bangkai pesawat di Samudra Hindia bagian selatan, yang selama ini diduga sebagai tempat jatuhnya Boeing 777-200 ER. Selain itu, empat sinyal akustik atau “ping” yang terdeteksi diyakini tidak berasal dari kotak hitam milik MH370.
Pesawat MH370 yang membawa 239 penumpang dan awak hilang misterius sejak 8 Maret lalu, sekitar satu jam setelah lepas landas dari Kuala Lumpur menuju Beijing.
Berdasarkan hasil analisis data satelit Inggris, Inmarsat, diyakini pesawat terbang ribuan kilometer ke arah selatan sebelum berakhir di Samudra Hindia sebelah barat daya Perth, Australia. Namun pencarian di area perairan seluas 1.600 kilometer persegi tak menemukan indikasi yang menunjukkan keberadaan MH370.
“Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB) telah menyarankan pencarian di sekitar lokasi deteksi akustik dapat dianggap selesai. Dan, menurut penilaian profesional, daerah tersebut dapat dinyatakan bukan lokasi terakhir dari MH370,” demikian ditulis pernyataan badan yang bertanggung jawab atas pencarian pesawat itu.
Wakil Direktur Teknis Kelautan Angkatan Laut Amerika Michael Dean mengatakan pihaknya hampir memastikan bahwa ping, yang ditangkap pada 5 dan 8 April lalu, bukan berasal dari data pesawat atau rekaman percakapan kokpit yang ada pada kotak hitam MH370. Diduga, keempat sinyal akustik tersebut berasal dari benda yang tidak berkaitan dengan MH370.
“Teori terbaik kami saat ini adalah (ping) itu mungkin adalah suara yang dihasilkan oleh kapal atau peralatan elektronik dari Towed Pinger Locator,” kata Dean seperti dilansir CNN. Towed Pinger Locator digunakan oleh tim pencari untuk mendeteksi sinyal di bawah laut.
Wakil Perdana Menteri Australia tetap yakin bahwa MH370 jatuh di Samudra Hindia. Adapun Perdana Menteri Cina Li Kewiang meminta agar timpalannya asal Malaysia, Najib Razak, membuat rencana baru. “Kami berharap punya rencana baru untuk pencarian pesawat,” kata Li ketika bertemu dengan Najib di Cina kemarin.
Otoritas Malaysia bakal memperluas wilayah pencarian hingga 60 ribu kilometer persegi. Rencananya, pencarian dilakukan oleh operator swasta selama satu tahun, mulai Agustus mendatang, dengan biaya Aus$ 60 juta atau sekitar Rp 647,9 miliar. (tmp/rsn-onvsoff)
Post Comment
Tidak ada komentar: