Jokowi-Jusuf Kalla Undang Anies Baswedan Untuk Bergabung

Jokowi-Jusuf Kalla Undang Anies Baswedan Untuk Bergabung

Jokowi-Jusuf Kalla Undang Anies Baswedan Untuk Bergabung

PPasangan Capres-Cawapres, Jokowi-Jusuf Kalla, mengundang Anies Baswedan untuk bergabung ke Tim mereka di pemilihan presiden mendatang. Anies menyatakan ia menyetujui undangan tersebut sebagai sebuah ikhtiar untuk mendorong orang baik mengelola pemerintahan. 

"Saya menerima undangan dari Tim Jokowi-Jusuf Kalla untuk pilpres mendatang. Baik Pak Jokowi dan Pak JK masing-masing menghubungi saya untuk kepentingan tersebut," ujar Anies, dalam keterangannya, Kamis (22/5/2014).

Rektor Universitas Paramadina yang juga merupakan Penggagas Gerakan Indonesia Mengajar ini mengatakan bahwa persetujuannya menerima undangan tersebut didasari oleh beberapa alasan yang menurutnya penting bagi kemajuan republik ini.

"Saat ini yang dibutuhkan negeri ini adalah suasana kebaruan. Wajah baru yang dapat mengubah perpolitikan Indonesia," ungkap moderator debat capres pada Pemilu 2009 lalu.

Menurut Anies setelah 15 tahun lebih reformasi berjalan, Indonesia memerlukan penyegaran. Perlu cara pandang baru, semangat baru, pendekatan baru, cara kerja baru, dan bahkan orang baru.

Baru memang bukan soal usia, walau memang usia muda sering diasosiasikan dengan baru. Kepemimpinan di pemerintahan perlu kebaruan.

Anies melihat unsur kebaruan ini diperlukan untuk membuat terobosan dan membongkar berbagai kemacetan dalam pengelolaan negara ini. Anies juga menegaskan bahwa pilihannya tersebut juga didasari oleh pemikirannya bahwa unsur yang dibutuhkan saat ini adalah penegakan hukum.

Bagi Anies pilar penegakan hukum menjadi prioritas utamanya dalam menentukan pilihan. "Kita butuh pemimpin yang baru, yang track recordnya baik, dan memiliki visi dalam penegakan hukum ke depan karena elemen tersebut yang paling utama saat ini," tegasnya.

Mantan Ketua Komite Etik KPK ini menegaskan pilihannya pada Jokowi-JK juga didasari oleh pertimbangan tersebut. Ia juga menegaskan bahwa pilihannya pada pasangan Jokowi-JK adalah pilihan pribadinya.

Mengenai statusnya sebagai mantan peserta konvensi secara kode etik politik bukan sebuah masalah. Hal ini dikarenakan Anies adalah warga negara biasa yang diundang untuk mengikuti konvensi, ia bukan kader dari Partai Demokrat. (trb/rsn-onvsoff)

Related News

Post Comment

Tidak ada komentar:

Leave a Reply