Kubu Gerilyawan Suriah Kini Saling Hantam!
“ISIS unggul di Abu Kamal, pertempuran pecah sejak kemarin. Pertempuran kini masih berlangsung,”
Mereka diserang kelompok jihad lain dalam pertempuran sengit yang memangsa 24 korban meninggal, lapor AFP mengutip kelompok pemantau kemanusiaan Suriah, Kamis (10/4/2014).
Kelompok Jihad Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang sudah tak diakui sebagai bagian kelompok al-Qaeda mengambil posisi di seberang perbatasan, menyerang wilayah yang dikuasai Nusra Front yang loyal terhadap al-Qaeda dan kelompok-kelompok sekutunya, ujar Pemantau Hak-hak Asasi Manusia Suriah (SOHR) yang bermarkas di London.
ISIS sudah terdepak keluar dari Abu Kamal dalam pertempuran sengit pada awal tahun ini, kini sedang mencari cantelan di perbatasan yang masuk wilayah Irak, ujar kepala SOHR Rami Abdel Rahman kepada AFP.
“Sejak subuh pertempuran sengit pecah di Abu Kamal. ISIS menang dan menguasai beberapa kawasan permukiman yang sebelumnya dipegang oleh Front Al-Nusra dan brigade-brigade Islam lainnya,” tutur Rahman.
Pasukan yang tetap loyal kepada Tentara Pembebasan Suriah (FSA) mengklain masih menguasai perbatasan Irak di kota al-Qaim. Bendera FSA terlihat di kota al-Qaim dekat perbatasan Irak-Suriah.
“Kami masih menguasai perlintasan di perbatasan,” ujar komandan pemberontak yang tak mau disebut namanya kepada AFP.
“ISIS unggul di Abu Kamal, dan pertempuran yang pecah sejak kemarin (Rabu) di tiga wilayah berbeda sekitar 15 kilometer dari pusat kota. Pertempuran kini masih berlangsung,” ujar komandan tanpa nama itu.
Sementara ISIS unggul dalam pertempuran, tapi pemimpinnya yang bernama Nader al-Rikhita di Abu Kamal tewas dalam bentrok tersebut, seperti dilaporkan Al Arabiya News Channel, Kamis (10/4/2015).
Abu Kamal dikuasai oleh pemberontak musuh rezim Damaskus Bashar al-Assad, sejak November 2012 tapi berhasil didepak keluar oleh al-Nusra dan para sekutunya dalam pertempuran sengit pada awal tahun ini.
AS yang bersumpah tidak akan memberikan bantuan militer kepada pemberontak karena takut dengan dominasi kelompok Front al-Nusra dan pemberontak ISIS pada September tahun lalu. Tapi sikap AS kini tampaknya berubah.
Reuters mendapat bocoran dari pejabat Gedung Putih baru-baru ini bahwa Washington kabarnya bakal meningkatkan pengapalan senjata ringan dan pelatihan militer kepada kaum pemberontak moderat FSA, terutama yang bermarkas di Yordania, di sepanjang perbatasan selatan Suriah. (acw/jmw-onvsoff)
Post Comment
Tidak ada komentar: