Gadis Cilik Dipaksa Menikah untuk Menebus Hutang Ayahnya
Naghma, gadis pemalu berusia 6 tahun ini, seperti anak-anak lainnya seharusnya ia menghabiskan waktunya dengan bersekolah dan bermain bersama teman-temannya. Tetapi nasib gadis perempuan asal Afghanistan ini tidak seberuntung anak-anak lain. Ia malah dipaksa menikah untuk menebus hutang ayahnya.
Cerita sendu dimulai ketika keluarga Taj Mohammad mengungsikan diri ke Kabul karena perang meletus di daerah asal mereka, Helmand. Taj Mohammad, istri, dan sembilan orang anaknya mengungsikan diri ke sebuah kamp pengungsian di Kabul, berharap mendapat hidup yang lebih layak.
Tetapi di tempat baru itu kehidupan mereka tidak berubah. Keluarga mereka sangat menderita, terutama ketika musim dingin nan ganas datang. Saat itu, istri Taj Mohammad jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Anak lelakinya yang berusia tiga tahun bahkan meninggal kedinginan.
Untuk membiayai pengobatan istri dan memenuhi kebutuhan keluarga, Taj Mohammad pun meminjam uang sebesar $2,500 atau sekitar 28 juta rupiah. Ketika tak sanggup membayar pinjaman itu, satu-satunya solusi yang ia miliki adalah menikahkan Naghma yang saat itu masih berusia enam tahun, dengan putra pemilik uang, yang berusia 19 tahun.
"Itu adalah pilihan yang sulit. Semua orang bisa merelakan anak mereka, tetapi untuk merelakan Naghma dengan cara itu, rasanya sangat berat," ujar Taj Mohammad dengan nada menyesal.
Ketika kasus Naghma terdengar oleh kelompok pejuang HAM, mereka geram. Mereka lantas menghubungi Kimberley Motley, pengacara Amerika yang telah bekerja di Afghanistan selama lima tahun.
Pemenang Ratu Kecantikan Wisconsin tahun 2004 itu terperangah. Dengan sigap wanita itu segera mengatur pertemuan dengan para tetua Afghanistan yang dikenal sebagai Jirga.
Upaya Motley berhasil. Naghma terbebas dari perkawinan paksa itu dan dapat kembali bersama keluarganya. Seorang donatur anonim kemudian melunasi utang ayah Naghma.
"Saya sangat gembita karena Naghma tidak harus menikah pada usia enam tahun. Saya sangat puas," jelas Motley. "Tetapi saya akan memastikan ia mendapat pendidikan sehingga bisa sukses," tambahnya seperti dikutip dari CNN pada Kamis (10/4/2014).
Motley menawarkan Nagma dan kakaknya untuk bersekolah di Afghanistan's National Institute of Music, sekolah untuk anak yatim dan anak-anak kurang mampu. Sebelumnya, Naghma dan kakaknya belum pernah mengenyam pendidikan formal. (dtk/rsn-onvsoff)
Post Comment
Tidak ada komentar: