Manggarai Timur: Adik 70 tahun bunuh kakak 75 tahun


Manggarai Timur: Adik 70 tahun bunuh kakak 75 tahun

ON VS OFF - Kasus pembunuhan yang di lakukan oleh saudara sendiri yang terjadi di Flores - Manggarai Timur, di akui sangat mengherankan.

Menurut Kepala Desa Kembang Mekar Andreas Balur ketika dikonfirmasi mengatakan, tidak menyangka ini terjadi di desa yang dipimpinnya. Ia mengaku hal ini baru pertama kali terjadi pembunuhan, selama ini antara korban dengan pelaku berstatus kakak  dan adik.

“Pelaku menemui saya di sawah ketika saya sedang bajak. Pelaku sendiri yang melapor kepada saya bahwa pelaku telah membunuh kakak kandungnya. Ia juga menyerahkan kepada saya parang yang digunakannya untuk membunuh kakaknya,” tambahnya

Pembunuhan satu keluarga antara kakak dan adik kandung tersebut terjadi pada Rabu (29/1) sekitar pukul 10.00 Wita, di  kampung Poka, dusun Wae Liri, Desa Kembang Mekar, Kecamatan Sambi Rampas, Kabupaten Manggarai Timur.

Korban Alosius Hamat (75) ditemukan tergeletak bersimbah darah di pondok kebun kopi miliknya yang terletak di Lingko Wae Liri. Korban mengalami luka pecah pada bagian kepala dan punggung terkena hantaman parang  dilakukan oleh Bernadus Jeramah (70), adik kandung korban.

Pertama kali,  korban ditemukan oleh Stanislaus Oman, anak ketiga korban  yang tinggal satu  rumah bersama  korban. Setelah melihat korban sudah terbujur kaku tergelatak di pondok, lalu saksi langsung  memanggil keluarga di kampung Toka untuk memberi pertolongan.

“Begitu saya melihat korban sudah bersimbah darah dan tergeletek di dalam pondok, saya langsung mengadu ke warga dan keluarga. Bahkan pada saat datang di lokasi, pelaku keluar dari pondok mengancam saya agar saya tidak melakukan perlawanan kepadanya. Saya pun lari ke belakan pondok untuk mengamankan diri sembari menunggu pelaku meninggalkan pondok tersebut. Beberapa menit kemudian pelaku pergi meninggalkan rumah, saya pun masuk kedalam pondok ditemukan ayah bergelumuran darah dan masih bernapas. Saya pun pergi ke kampung untuk memanggil keluarga. Tiga puluh menit kemudian keluarga datang mengangkat ayah untuk dibawa ke kampung guna mendapat pertolongan, sebab ayah waktu itu masih bernapas walaupun tertatih,” cerita Stanis.

Korban meninggal pada pukul 17.20 Wita setelah sempat mendapat pertolongan dari pihak Polindes Kembang Mekar dan keluarga dengan peralatan dan obat-obatan seadanya.

Kapolres Manggarai AKBP Toni Binsar melalui Kasat Reskrim Iptu Edi membenarkan terjadinya tindak pidana penganiayaan berat dalam satu keluarga hingga merenggut satu nyawa hilang.

“Begitu mendapat laporan dari warga, petugas kita langsung mendatangi lokasi. Pelaku menyerahkan diri dan tidak melakukan perlawanan, dan terpaksa harus diamankan ke Mapolres Manggarai. Sedangkan korban yang sudah meninggal setelah di visum dikebumikan sebagaimana mestinya,” ujar Kasat Reskrim Iptu Edi. (*/moralpolitik)

Related News

Post Comment

Tidak ada komentar:

Leave a Reply