Entah bagaimana (Bakrie) berhasil membalikkan isu Lapindo
ON VS OFF - "Entah bagaimana (Bakrie) berhasil membalikkan isu bencana aliran lumpur Jawa Timur yang diprakarsai perusahaannya Lapindo Brantas Corporation, dia juga terus meningkat profilnya dalam administrasi kenegaraan," ungkap Wikileaks.
Wikileaks juga ungkap kedekatan Ical-Ani Yudhoyono. Mantan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Aburizal Bakrie (Ical) pernah melakukan pendekatan intensif dengan Ibu Negara Ani Yudhoyono pada tahun 2005 lalu.
Langkah ini dia lakukan setelah di-reshuffle dari jabatannya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
Dalam laporan yang dibocorkan Wikileaks, Minggu (15/12), Ical dilaporkan langsung tebar pesona untuk mendapatkan kembali perhatian dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono .
Bahkan, pria yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar ini semakin tekun melakukan pendekatan dengan Ani dan keluarganya.
Aburizal Bakrie dan Lapindo
Sebuah survei yang di lakukan oleh Lembaga Klimatologi Politik (LKP) mengungkapkan popularitas Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie sebagai calon presiden ternyata masih di bawah popularitas Ical dalam kasus lumpur Lapindo.
Pertanyaan yang dipaparkan oleh LKP adalah "Apakah yang pertama-tama Anda ingat jika mendengar nama tokoh tersebut?"
Kasus Lapindo ini tidak hanya membuat masyarakt geram. Tidak juga hanya partai oposisi yang geram ketika pemerintah kembali mengalokasikan dana APBN Perubahan 2013 untuk korban lumpur Lapindo. Mantan Menteri Ekonomi Rizal Ramli pun demikian. Dia menyesalkan jika masalah Lapindo kembali ditanggung oleh negara.
"seharusnya tidak boleh ada APBN-P tiap tahun kecuali ada gejolak ekonomi, gejolak internasional. Ini kondisi normal tapi APBN diubah. Dalam praktiknya APBN-P menjadi pintu masuk korupsi berjamaah. Kasus hambalang, PON masuk dari APBN-P karena pembahasannya dipercepat," kata Rizal di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (21/6)
Karena itu, dia juga meminta agar Ical harus bertanggung jawab utuh dalam penanganan kasus lumpur Lapindo yang merugikan warga Sidoardjo, tanpa harus membebani APBN negara.
"Saya minta Aburizal Bakrie, 'ngono yo ngono neng ojo ngono.' Artinya kita tahu ada permainan dalam APBN-P untuk Lapindo ini. Tapi Aburizal jangan begitu dong, you kan mau jadi presiden. Jangan masalah pribadi justru negara yang disuruh bayar," terangnya.
Kabar Lumpur Lapindo Terkini
Para ahli geologi dari Universitas California di Berkeley, Amerika Serikat mengatakan jika luapan lumpur Lapindo akan berakhir dalam sepuluh tahun ke depan atau akhir dekade ini.
Perkiraan ini jauh lebih cepat dibandingkan perkiraan sebelumnya. Kajian ini dilakukan berdasarkan pada catatan data satelit yang menunjukkan kondisi tanah yang berubah dalam merespon material yang muncul ke permukaan.
Para peneliti mengatakan, luapan lumpur Lapindo kehilangan tekanan dengan cepat. Erupsi yang dimulai di wilayah Porong, Sidoarjo, Jawa Timur pada 2006 lalu merupakan yang terbesar dari kejadian yang sejenis di seluruh dunia.
Luapan lumpur Lapindo ini telah menyebabkan ribuan orang mengungsi dan menyebakan kerugian ekonomi hingga US$ 4 milliar atau Rp 47,9 triliun.
Awalnya, lebih dari 100.000 ton lumpur muncul ke permukaan. Luapan lumpur Lapindo semakin menurun hingga sepuluh kali lipat dan sebuah analisis berdasarkan pada penelitian satelit Jepang pada permukaan tanah memperkirakan penurunan sebanyak sepuluh kali lipat dapat terjadi pada beberapa tahun mendatang.
“Pada 2017, luapan akan melemah. Angka yang pasti 1.000 ton per hari, lumpur sebanyak ribuan truk bak terbuka per hari. Jumlahnya terlalu sedikit untuk bisa menimbulkan bahaya, (tetapi) mungkin masih menarik untuk menjadi tempat tujuan wisata. Saya mengharapkan (kemudian) bahwa jika erupsi turun pada angka tertentu akan tersumbat sendiri dan berhenti meletus,” kata Profesor Michael Manga dari Universitas California.
Perkiraan sebelumnya, luapan lumpur Lapindo akan terus meluap sampai 25 tahun ke depan atau lebih. Michael Manga mengungkapkan hasil kajiannya ini di San Francisco pada pertemuan dunia para pakar bumi terbesar, American Geophysical Union (AGU).
Dia dan rekannya menggunakan teknik yang dikenal sebagai interferometric synthetic aperture radar (InSAR) untuk mengakses evolusi dari erupsi lumpur Lapindo.
Penelitian ini dilakukan dengan menggabungkan sejumlah gambar citra satelit gunung berapi dari luar angkasa yang diambil oleh satelit ALOS Jepang untuk memastikan perubahan permukaan di sekitar gunung berapi.
Selama beberapa tahun, permukaan tanah turun sepuluh sentimeter akibat dorongan material dari perut bumi yang keluar ke permukaan tanah. Bagaimanapun, luapan terus menunjukkan penurunan.(*/licom/bbc/trb/m)
Post Comment
Tidak ada komentar: