Turki-AS Pasok Senjata Untuk Oposisi Suriah
Amerika Serikat (AS) dan Turki diduga menyelundupkan senjata untuk para kelompok pemberontak Suriah. Bantuan itu diduga juga diberikan oleh Arab Saudi.
Dikabarkan, Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan Duta Besar AS untuk PBB Samantha Power mendorong bantuan kepada para pemberontak Suriah, demikian yang dilansir Telegraph, Senin (14/4/2014).
Menurut artikel berjudu "The Red Line and The Rat Line: Obama, Erdogan and the Syrian rebels", Amerika berhasil menjaga rahasia perannya dalam memasok senjata bagi kelompok oposisi. Senjata itu beredar melalui proksi perusahaan tenama.
Saat ini perhatian juga di fokuskan terhadap intelijen Turki apakah mereka membantu kelompok pemberontak Suriah, Jabhat al-Nusra. Kemungkinan serangan gas sarin di Damaskus pada 21 Agustus tahun lalu, adalah upaya untuk memprovokasi intervensi militer skala penuh AS untuk menggulingkan Presiden Bashar al-Assad.
“Kita sekarang tahu itu adalah aksi rahasia yang direncanakan oleh Perdana Menteri Turki Erdogan untuk mendorong Presiden AS Barack Obama atas garis merah,” ungkap seorang mantan perwira intelejen senior AS.
"CIA menjadi rantai untuk memasok senjata pemberontak Suriah yang di awasi oleh AS dan bekerjasama dengan Turki, Arab Saudi dan Qatar secara rahasia," berdasarkan artikel tersebut.
Menurut laporan, CIA bekerjasama dengan intelijen Inggris MI6 untuk mengatur pengiriman senjata dari gudang senjata Muamar Khadafi. Laporan tersebut mengacu pada kesepakatan yang dicapai pada awal tahun 2012 antara Obama dan Erdogan, sedangkan Arab Saudi dan Qatar dilaporkan sebagi pendana.(okz/jmw-onvsoff)
Post Comment
Tidak ada komentar: