Hacker jadikan Indonesia sebagai target utama serangan Cyber



Portal.ONVSOFF.com - Pengunaan seluler dan internet di Indonesia ternyata membuka celah bagi hacker untuk menjadikan Indonesia sebagai target no satu dunia dalam hal serangan cyber.

Hanya saja, serangan ini berbeda dengan China. Bila China diserang secara langsung, Indonesia hanya dijadikan perantara pada serangan cyber kali ini. Artinya, hacker luar negeri hanya menggunakan IP address Indonesia untuk menyerang tempat lain.

Yudi Hamka Mashudi, Presiden Direktur PT Dimension Data Indonesia mengatakan Indonesia seringkali hanya diposisikan sebagai jembatan dari serangan cyber yang dilakukan oleh hacker luar negeri.

“Ini membuat seakan-akan Indonesia melakukan serangan tersebut. Kejadian ini dikenal dengan istilah IP botnet (robot internet). Ini merupakan hal yang penting bagi korporat, termasuk perbankan,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Okezone, Senin (31/3/2014).

Menurut eksekutif perusahaan penyedia layanan dan solusi infrastruktur TI yang beroperasi di lebih dari 50 negara itu, peningkatan ancaman cyber itu terjadi karena pengguna internet di Indonesia masih kurang teredukasi.

Pengguna menganggap enteng risiko serangan cyber dengan men-download segala hal dari internet bahkan dari sumber yang kurang dipercaya dengan berbagai jenis serangan mengintai.

Incar Bank 

Bagi korporat hal ini menjadi hal yang penting seperti perbankan karena hal ini tidak hanya menjadi masalah operasional saja tetapi sudah menjadi masalah reputasi. Padahal reputasi dalam perbankan adalah hal mendasar dalam membangun bisnis.

Umumnya perbankan di Indonesia sudah memiliki pengetahuan dengan melengkapi perangkat keamanan jaringan mereka dengan tools seperti firewall, anti virus, patch management, dan lainnya. Namun keamanan jaringan tidak cukup diatasi dengan penggunaan tools saja. Perbankan harus memiliki proses yang dapat meng-auto matikan tools tersebut.

Proses ini juga bermanfaat untuk mendeteksi perkembangan baru dari serangan dan melakukan pencegahan. Selain itu, perbankan perlu memperhatikan faktor sumber daya manusia seperti karyawan ataupun pengguna. Seringkali terjadi mutasi karyawan namun tidak diikuti oleh perubahan akses karyawan tersebut.(okz)

Related News

Post Comment

Tidak ada komentar:

Leave a Reply