Penyandang Cacat Ini Duduk Di Bawah, Penumpang Lain Asik Baca Koran

Penyandang Cacat Ini Duduk Di Bawah, Penumpang Lain Asik Baca Koran

Penyandang Cacat Ini Duduk Di Bawah, Penumpang Lain Asik Baca Koran

Beredar di Twiter dan Facebook, foto perlakuan terhadap penyandang cacat di sebuah gerbong kereta Commuter Line (diduga rute Jabodebatek) yang akhirnya memancing kritik, omelan, iba dan macam-macam kalimat nyinyir lain.

Rasa iba tentu terhadap sang penyandang cacat. Sementara omelan dan kritik tentu diarahkan pada tiga penumpang necis yang duduk santai sambil baca koran di atas sebelah kanan posisi duduk sang penyandang cacat itu.

Foto ini pantas banjir omelan dan kritik. Sebab pada foto itu tertera foto dan keterangan di kaca gerbong yang berbunyi, "Tempat duduk diprioritaskan untuk: 1. Penyandang cacat 2. Ibu membawa anak balita 3. Ibu hamil 4. Lansia (lanjut usia)."

Penyandang Cacat Ini Duduk Di Bawah, Penumpang Lain Asik Baca Koran
Artinya bila empat kategori penumpang itu, harusnya penumpang yang berbadan gagah-gagah, apalagi masih muda dan segar bugar, harusnya segera berdiri dan mempersilakan mereka duduk.

Tapi ya, kejamnya ibukota! Mereka pura-pura tidak tahu atau memang tidak peduli dengan sang penyandang cacat tersebut.

"Ini memang soal mentalitas. Butuh waktu untuk memperbaiki mental dan kebiasaan. Mungkin larangan secara tertulis saja nggak cukup buat orang-orang yang egois dan ndablek, tapi berupa denda!" tulis Titis, seorang Facebooker yang ikut menayangkan foto itu di laman facebook-nya.

"Ada orang-orang yang emang bebal, dikasih tahu baik-baik enggak peduli karena mereka pikir orang Indonesia gak ada yang teges dan toleransi dengan diam...," komentar facebooker bernama Fika.

"Mental yang memprihatinkan," sahut Shinta.

"Kasihan, wajahnya orang itu (penyandang cacat) melas banget, " timpal Puji.

Komentar terakhir memang pas buat kondisi sang penyandang cacat yang tampak kurus, kumal dengan kaos abu-abu nya yang lusuh, duduk di lantai gerbong dengan wajah kuyu sembari memegangi penyangga kaki (kruk). Mari belajar berempati kepada sesama. (trbn)

Related News

Post Comment

Tidak ada komentar:

Leave a Reply