Dampak dari Kampanye Anti-Syiah Mulai Dirasa Malaysia
Direktur Eksekutif Malaysian Iranian Corporation, Azizi Ahmad, mengatakan bahwa hambatan datang dari kalangan individu Iran dan bukan kebijakan resmi pemerintah negara itu.
“Sejak kampanye anti Syiah disuarakan di Malaysia tahun lalu, pengusaha-pengusaha Iran menolak membeli produk buatan Malaysia,” kata Azizi di Kuala Lumpur.
“Mereka tidak ingin membeli barang Malaysia sejak kampanye itu [anti-Syiah]. Ini seperti kampanye yang ditetapkan oleh Dr Mahathir Mohamad (mantan perdana menteri) dulu, Buy British Last, sekarang menjadi Buy Malaysian Last,” kata Azizi kepada The Malaysian Insider (5/3).
Azizi mengakui badan-badan usaha pemerintah terutama skala kecil tengah menghadapi masalah dengan aksi boikot itu.
Dampak dari Kampanye Anti-Syiah Mulai Dirasa Malaysia
Karet milik seorang pengusaha Malaysia RM2 juta mangkrak di gudang, yang menurut rencana akan diekspor ke Iran.
Kegagalan ekspor itu merupakan reaksi dari pembeli di Republik Islam atas kampanye anti-Syiah yang diprakarsai partai berkuasa Umno.
Azizi mengatakan, berbeda dengan pengikut Sunni, pengikut Syiah yang merupakan mayoritas di Iran sangat patuh pada ulama mereka, maka seruan boikot dapat berdampak buruk bagi Malaysia.
“Jika ulama mereka menyatakan penghentian berurusan dengan Malaysia, susahlah kita nanti,” katanya yang mendengar kemungkinan itu akan terjadi.
Selain masalah yang dihadapinya di Iran, Azizi juga menghadapi masalah serupa di kalangan masyarakat Malaysia ketika ia diduga menjadi “antek-antek Syiah” karena hubungannya dengan Republik Islam.
“Saya sedang dalam proses mengajukan gugatan kepada seorang ustaz karena mengemukakan berbagai tuduhan kepada saya sehingga menyebabkan saya diboikot dan bisnis saya terganggu,” katanya.
Sementara itu, seorang pejabat kedutaan Iran di Jakarta, ketika ditemui The Malaysian Insider, mengakui bahwa jumlah nilai perdagangan negara itu dengan Malaysia berkurang dalam dua bulan pertama tahun ini.
Pejabat yang enggan menyebutkan namanya itu, ia tidak tahu menahu tentang kampanye boikot produk Malaysia oleh pengusaha Iran.
Pada Sidang Agung Umno tahun lalu, Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi yang juga wakil presiden Umno mengecam para penganut mazhab Syiah dan menilai mazhab itu sesat.
Post Comment
Tidak ada komentar: