Survei: Megawati Lebih Layak "Nyapres" Dibanding Jokowi


Survei: Megawati Lebih Layak "Nyapres" Dibanding Jokowi

ONVSOFF.com - Mayoritas warga Jakarta menilai Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri lebih layak maju sebagai calon presiden dalam pemilihan umum 2014 dibandingkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).

Ini merupakan hasil survei Lembaga Survei Nasional (LSN) terhadap 790 warga DKI Jakarta yang menjadi responden dalam kurun waktu 10 Januari hingga 26 Januari 2014.

Menurut hasil survei tersebut, sebanyak 33,8 persen responden menilai Megawati lebih layak "nyapres". Sedangkan Jokowi, mendapatkan suara sekitar 24,6 persen. Posisi ketiga ditempati putri Megawati, Puan Maharani dengan 6,5 persen.

Kurang setuju Jokowi "nyapres"

Menurut hasil survei tersebut, sebanyak 71,2 persen responden mengaku kurang setuju jika Jokowi maju sebagai presiden dalam Pemilu 2014.

"Mayoritas masyarakat DKI mengaku kurang setuju wacana usung Jokowi, 71,2 mengaku kurang setuju. Hanya 27,5 persen yang mengaku setuju. Dibandingkan Oktober 2013 merosot tajam. Saat itu, 2013, mereka yang setuju 53,8 persen," ujar Dipa.

Respoden menilai Jokowi harus membuktikan terlebih dahulu kinerjanya sebagai gubernur DKI Jakarta.

"Jika Jokowi berhasil, layak jadi capres 2019 nanti," kata peneliti LSN Dipa Pradipta

Alasan lainnya, lanjut Dipa, responden menilai Jokowi masih dibutuhkan untuk membenahi Jakarta. Kemudian yang ketiga, menurutnya, responden menilai Jokowi belum cukup pengalaman untuk memimpin dalam skala nasional, dan konsep pembangunan Jokowi yang belum jelas.

Kepuasan merosot

Dipa juga mengatakan, menurut hasil survei yang dikerjakan lembaganya, kepuasan warga Jakarta terhadap kinerja Jokowi di berbagai bidang semakin merosot. Awal tahun ini, sebanyak 47,5 persen responden mengaku puas dan 46,9 mengaku kurang puas. Sementara menurut hasil survei yang dilakukan LSN sekitar Oktober 2013, presentase warga DKI Jakarta yang puas terhadap kinerja Jokowi ketika itu sekitar 68,3 persen.

"Hampir 16 bulan pimpin Jakarta, Jokowi belum memperlihatkan sinyal jelas Jakarta akan lebih baik daripada masa kepemimpinan gubernur sebelumnya. Banjir, kemacetan, kondisi sekarang tampak lebih buruk. Kesimpulan tersebut tercermin hasil survei LSN yang menunjukkan semakin merosotnya kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi dalam berbagai bidang," tutur Dipa.

Menurutnya, survei ini dilakukan dengan teknik wawancara tatap muka berpedoman kuesioner terhadap 790 responden yang tersebar di lima kotamadya Jakarta. Populasi dari survei adalah seluruh penduduk Jakarta yang berusia minimal 17 tahun atau mereka yang belum 17 tahun namun sudah menikah.

Sementara margin of error atau simpangan kesalahan survei sekitar 3,5 persen dengan tingkat kepercayaaan 95 persen. Dipa juga mengklaim bahwa survei ini dibiayai Yayasan LSN. Biaya survei ini pun, katanya, tidak besar.

"Ini dibiayai Yayasan LSN. Yayasan LSN tidak hanya bergerak di survei tapi juga kegiatan sosial. Karena regional, biayanya tidak terlalu besar, jadi memang biaya survei ini melalui Yayasan LSN," ucapnya.

Selain itu, Dipa mengatakan bahwa lembaga survei LSN ini bukan merupakan tim sukses pihak manapun yang tengah berencana "nyapres".(kompas)

Related News

Post Comment

Tidak ada komentar:

Leave a Reply