Di Klinik Ini Pasien Membayar Dengan Sampah


Di Klinik Ini Pasien Membayar Dengan Sampah

ONVSOFF.com - Dokter muda pendiri Klinik Asuransi Sampah di Malang Jawa Timur, Gamal Albinsaid (24) berhasil meraih kemenangan dalam kompetisi memperebutkan Youth Sustainable Living Award di Inggris. Gamal berhasil menyisihkan peserta dari 90 negara.

Endang Nurdin, produser BBC Indonesia penyelenggara ‘Get Inspired’ mengatakan, keberhasilan Gamal menjadi inspirasi bagi anak-anak muda Indonesia lainnya.

“Kami terasa sangat terinspirasi sekali atas apa yang dilakukan Gamal. Semoga anak-anak muda lainnya juga terinspirasi atas apa yang dia lakukan dan kita melakukan sesuatu yang berguna untuk masyarakat dan lingkungan,” ujar Endang kepada detikcom, Sabtu (1/2/2014) malam.

Endang mengatakan dengan keberhasilan meraih Youth Sustainable Living Award, Gamal telah menyisihkan 509 peserta lainnya dari 90 negara. Gamal juga berhak atas hadiah dari Kerajaan Inggris sebesar 50 ribu euro atau sekitar Rp 822 juta. Klinik Asuransi Sampah binaan Gamal juga berhak mendapatkan bimbingan dari Programme Sustainable Living Cambridge University.

Endang juga mengungkapkan, Pangeran Charles secara khusus mengungkapkan apresiasinya atas terobosan sosial dan lingkungan yang dilakukan Gamal.

“Saya menyampaikan selamat kepada Gamal Albinsaid atas gagasan mengagumkan ini. Pemimpin muda ini mengembangkan gagasan yang benar-benar inovatif, menangani dua masalah pada saat yang bersamaan; manajemen dan daur ulang sampah serta asuransi kesehatan bagi masyarakat kurang mampu,” kata Pangeran Charles dalam acara pemberian penghargaan, sebagaimana dikutip Endang.

Pemberian penghargaan itu berlangsung pada Jumat 31 Januari 2014 di Istana Buckingham, Inggris.

Sementara itu, Gamal mengatakan ingin mengembangkan sistem Klinik Asuransi Sampah ini di bidang lain termasuk pendidikan dengan apa yang disebut Sekolah Asuransi Sampah.

“Dengan karunia yang Tuhan titipkan ini, saya berencana mereplikasi Klinik Asuransi Sampah dengan masif di Indonesia, mencoba mereplikasi di dunia internasional, melakukan penelitian sebagai dasar modifikasi program untuk menjadikannya role model atau rujukan dari konsep asuransi sampah,” jawab Gamal soal rencana pengembangannya ke depan.

Gamal mengatakan, dalam presentasi dirinya menggambarkan bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang belum memiliki asuransi kesehatan. Berdaasarkan data internasional, hampir separuh penduduk Indonesia berpenghasilan di bawah USD 2 per hari.

“Lalu, saya mencoba menawarkan solusi yang bisa menciptakan model keuangan kesehatan yang memungkinkan setiap orang mendapatkan akses kesehatan dari sumber daya rumah tangga. Sampah adalah solusi terbaik, karena hampir setiap hari, setiap orang, dan setiap rumah memproduksi sampah yang tidak digunakan. Secara praktis, saya meminta masyarakat menyerahkan sampah sejumlah Rp 10 ribu dan dikembalikan sebagai asuransi kesehatan pada layanan primer,” jelas Gamal.

Kompetisi ini merupakan program internasional tahunan yang digelar Univerisitas Cambridge yang didesain untuk menginspirasi kaum muda dari berbagai belahan dunia agar peduli dengan isu kesehatan, sosial dan lingkungan. Kompetisi ini dikhususkan bagi mereka yang kreatif dan berusia di bawah 30 tahun.

Enam finalis lainnya adalah Manuel Wichers dari Meksiko, Surya Karki (Nepal), Anu Sridharan (India), Curt Bowen (Guatemala), Blessing Mene (Nigeria), dan Isabel Medem (Peru).

Klinik Asuransi Sampah

Klinik Asuransi Sampah digagas Gamal Albinsaid, dokter berusia 24 tahun lulusan Universitas Brawijaya, Malang. Klinik ini pertama kali didirikan pada 2010, namun sempat vakum. Baru pada 2013 kembali beroperasi dan saat ini memiliki lebih dari 500 anggota di kota Malang.

Klinik ini menggabungkan semangat sosial memberi layanan kesehatan gratis bagi warga miskin dengan gerakan kepedulian lingkungan sekaligus. Secara sederhana, warga yang ingin berobat cukup menyerahkan sampah rumah tangga mereka kepada klinik. Nilai profit dari sampah itu menjadi premi asuransi kesehatan bagi warga yang berobat.

Related News

Post Comment

Tidak ada komentar:

Leave a Reply