Apa Dan Bagaimana Mitos Tentang Valentine's Day?


Apa Dan Bagaimana Mitos Tentang Valentine's Day?

ONVSOFF.com - Valentine's Day atau Hari Valentine atau disebut juga Hari Kasih Sayang, pada tanggal 14 Februari adalah sebuah hari di mana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya di Dunia Barat. 

Asal-usulnya yang gelap sebagai sebuah hari raya Katolik Roma didiskusikan di artikel Santo Valentinus. Hari raya ini tidak mungkin diasosiasikan dengan cinta yang romantis sebelum akhir Abad Pertengahan ketika konsep-konsep macam ini diciptakan.

Sebuah kencan pada hari Valentine seringkali dianggap bahwa pasangan yang sedang kencan terlibat dalam sebuah relasi serius. Sebenarnya Valentine itu merupakan hari Percintaan, bukan hanya kepada pacar ataupun kekasih, Valentine merupakan hari terbesar dalam soal Percintaan dan bukan berarti selain valentine tidak merasakan cinta.

Di Amerika Serikat hari raya ini lalu diasosiasikan dengan ucapan umum cinta platonik "Happy Valentine's", yang bisa diucapkan oleh pria kepada teman wanita mereka, ataupun, teman pria kepada teman prianya dan teman wanita kepada teman wanitanya. ( wikipedia )

Ada banyak mitos yang berhubungan dengan Hari Valentine. Termasuk soal bunga yang harus diberikan kepasangan. Berikut 5 mitos di Hari Valentine seperti dikutip FemaleFirst, Selasa (11/2/2014):

1. Perempuan paling senang dibanding pria
Banyak orang berpikir wanita merupakan pihak yang mendambakan kasih sayang pada Hari Valentine. Namun, 45 persen pria lebih suka berada dalam hubungan dibanding sendirian di Hari Valentine.

2. Bunga harus dikirim ke pasangan
10 Persen orang yang masih jomblo mengatakan melakukannya dengan mengirimkan bungan dan kartu untuk dirinya sendiri di Hari Kasih Sayang.

3. Melamar di Valentine
Hari Valentine tampaknya menjadi waktu yang tepat untuk melamar tapi 40 persen orang berpikir Hari Valentine dianggap klise melamar pasangan meski itu romantis.

4. Berhubungan intim
62 Persen pria meyakini Hari Valentine waktunya berhubungan intim. Tapi, 50 persen wanita memiliki pandangan yang berlawanan.

5.Putuskan pacar sebelum Valentine
Seperempat orang yang jomblo mengatakan jika mereka ingin putuskan pacar mereka akan memilih setelah Hari Valentine. Jadi, daripada tak ada pacar di Hari Valentine lebih baik memutuskannya setelahnya.

Psikolog Wiebke Neberich menjelaskan orang lajang melupakan saat-saat kesepian tak hanya saat single. Hubungan yang buruk bisa membawa perasaan kesepian, jauh lebih buruk ketimbang menjomblo.

Related News

Post Comment

Tidak ada komentar:

Leave a Reply