Safrianti Buang Air Kecil yang Keluar Justru Janin

safrianti, siswi, aborsi, kasus aborsi, aborsi siswi, safrianti bako, sma pgri soe
PERIKSA--Dokter Lisa Miharja didamping Kaur Identifikasi Polres TTS,
Aipda Laurens Jehau, saat memeriksa janin hasil aborsi
Safrianti Boko di RSUD SoE, Rabu (20/11/2013) malam

ON VS OFF - Siswi kelas 3 SMA PGRI I SoE, Safrianti Bako (17), mengaborsi janin yang dikandungnya. 

Janin yang diketahui berjenis kelamin laki-laki, berusia empat bulan, berhasil dikeluarkan di kamar kos milik Margarita Laumau di Kelurahan Nunumeu, Kecamatan Kota SoE-TTS, Rabu (20/11/2012), pukul 19.30 Wita.

Kasus ini terungkap ketika  Safrianti merintih kesakitan hendak membuang air kecil di dalam kamar kos milik Margarita dan Yati Boko. Saat membuang air kecil itu yang keluar bukan air kencing, tetapi darah disertai janin sepanjang 15 centimeter (cm) sehingga terjadi perdarahan hebat. Saat itu juga Safrianti dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) SoE untuk mendapat pertolongan.

Pada kesempatan sama, Sem Tobe, pemilik kos-kosan, melaporkan kasus tersebut ke Polres TTS. Sesaat kemudian, Kepala Urusan (Kaur) Identifikasi Polres TTS, Aipda Laurens Jehau, bersama Bripda Polce Taiboko dan Briptu Purwanto serta beberapa anggota intel turun dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Mereka  juga mengantar janin ke RSUD SoE untuk divisum oleh dr. Lisa Miharja. Hasil visum menyimpulkan bahwa semua organ janin sudah terbentuk.  Selain itu, aborsi juga bisa terjadi karena kecapaian dan akibat diurut atau minum obat/ramuan. Janin tersebut keluar akibat  ada unsur paksaan dari ibu korban dan tidak ada tanda-tanda kekerasan.

Kapolres TTS, AKBP Agus Hermawan, S.IK melalui Kasat Reskrim, Donny Dunggio, sebagaimana disampaikan Kaur Identifikasi, Aipda Laurens Jehau, mengatakan, kasus aborsi itu sedang didalami penyidik Polres TTS.

"Polisi sudah memeriksa dua saksi, yaitu Margarita Laumau, pemilik kamar kos, dan Yati Boko, saksi mata sekaligus yang mengantar tersangka ke RSUD SoE. Kami masih mendalami kasus tersebut dengan memeriksa saksi," katanya.
                                 
Diurut Dukun

Pelaku aborsi, Safrianti Bako (17), mengaku janin yang dilahirnya hasil hubungan gelap dengan pacarnya, Jefri Tobe, yang berprofesi sebagai tukang ojek. Hubungan keduanya sudah berlangsung lama hingga melakukan hubungan layaknya suami-istri hingga Safrianti hamil.

"Setelah tidak mendapatkan haid, saya sering diurut dan terakhir diantar orangtua diurut pada dukun bernama Mama Isu di Kolbano selama satu minggu sejak awal November 2013 lalu. Selain diurut pagi dan sore, saya juga diberikan ramuan tradisional, namun belum sempat diminum," tutur Safrianti di RSUD SoE, Rabu (20/11/2013) malam.

Safrianti mengaku ketika mengetahui dirinya tidak lagi kedatangan tamu bulanan alias haid, ia sampaikan kepada keluarga dan keluarga memprediksinya ada penyakit tumor di dalam rahim sehingga perlu diurut untuk mengeluarkannya.(poskupang)

Related News

Post Comment

Tidak ada komentar:

Leave a Reply