Campakkan Timur-Tengah, AS Ambisius ke Asia-Pasifik

Timur-Tengah, AS, Asia-Pasifik

Campakkan Timur-Tengah, AS Ambisius ke Asia-Pasifik

ON VS OFF - Penasihat keamanan nasional AS Susan E. Rice Rabu (20/11/2013) menggelar agenda ambisius pemerintah Obama untuk kawasan Asia-Pasifik, khususnya Asia Tenggara, tulis Washington Post.

Ini seperti menjawab keraguan para sekutu maupun musuh-musuh AS di kawasan Asia-Pasifik soal apakah AS masih berkomitmen terhadap kawasan ini setelah Obama membatalkan kunjungannya pada KTT APEC di Bali bulan lalu.

Dalam pidatonya di Georgetown University, Washington DC, Susan Rice mengumumkan, Obama bakal berkunjung ke kawasan ini pada bulan April tahun depan. Meskipun tak menyebut secara khusus negara-negara yang bakal dikunjunginya, Rice menyebut Wapres Joe Bidden akan melawat ke Jepang, China dan Korea Selatan bulan depan.

Amerika Serikat bakal hadir di sana dalam jangka panjang sehingga dapat diandalkan, konstan, kuat dan matap,” tutur Rice dalam pidato sepanjang 45 menit.

Kritik terhadap AS dari kawasan Asia-Pasifik, khususnya Asia Tenggara, menyatakan Obama hanya berretorika belaka alias omong doang daripada melangkah bertindak.

Menurut para analis, absennya Obama dalam pembicaraan final Trans-Pacific Partnership (TPP) antara AS dan 11 negara yang menjadi pertanda penting agenda pemerintah AS, sebagai langkah mundur.

Sementar Menteri Luar Negeri John F.Kerry terus menyibukkan diri menangani sejumlah krisis di Timur Tengah, termasuk soal senjata kimia Suriah, nuklir Iran, konflik berkepanjangan Israel dan Palestina.

Namun Rice mengatakan, AS tetap berkomitmen mereorientasikan kebijakan luar negerinya untuk tetap fokus pada kawasan yang bertumbuh cepat di Asia-Pasifik, denga menyentuh masalah pertahanan nasional, perdagangan,lingkungan dan hak-hak asasi manusia.

Rice banyak mengemukakan niat AS menjalin hubungan lebih mesra dengan China di bawah pemerintahan Xin Jiping. Apalagi Partai Komunis China baru saja menetapkan arah baru reformasi perekonomian China yang lebih membuka diri terhadap investor asing. (*/Wash-Post/inil)

Related News

Post Comment

Tidak ada komentar:

Leave a Reply