Satu kepala arca Buddha yang ditemukan oleh salah seorang warga yang tinggal tidak jauh dari Borobudur akhirnya dikembalikan oleh Balai Konservasi Borobudur (BKB) pada hari ini, Selasa, 13 Mei 2014, dua hari menjelang perayaan Tri Suci Waisak yang jatuh pada hari Kamis, 15 Mei 2014. Arca kepala Buddha tersebut dipasang di lantai 3 sisi selatan Candi Borobudur.
Kepala Balai Konservasi Borobudur (BKB) Marsis Sutopo mengatakan arca kepala Buddha itu ditemukan oleh Kasri (55), warga Dusun Tanjungsari RT 01 RW 01, Desa Tanjungsari, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang lima tahun silam. Lokasi penemuan itu berjarak dua km dari Candi Borobudur.
Saat itu, Kasri menemukan lima benda purbakala dimana dua diantaranya merupakan arca kepala Buddha saat tengah membuat pondasi rumah. Tim Balai Konservasi kemudian melakukan penelitian untuk menemukan badan arca yang cocok. Menurut Marsis satu kepala arca lainnya sudah dipasang pada tahun 2011 lalu.
“Berdasarkan penelitian kami kepala arca Buddha itu cocok dengan bagian badan arca di Candi Borobudur,”kata Marsis Sutopo di sela-sela pemasangan arca kepala Buddha, Selasa siang.
Kepala Seksi Layanan Konservasi Balai Konservasi Borobudur Iskandar M. Siregar mengatakan berdasar hasil penelitian Balai Konservasi diketahui jenis batuan kepala arca Buddha yang ditemukan di Desa Tanjungsari sama dengan jenis batuan arca di Borobudur. “Kami meneliti secara ilmiah, karakteristik batuannya sama,” kata Iskandar.
Iskandar menjelaskan Candi Borobudur memiliki 504 arca Buddha dimana 247 diantaranya tidak memiliki kepala. BKB sendiri masih menyimpan 57 kepala arca Buddha yang belum diketahui pasangannya. Hingga kini BKB kesulitan melacak keberadaan arca kepala Buddha lainnya karena sudah menghilang sejak ratusan tahun lalu.
Sementara itu, Kasri mengaku sangat bangga arca kepala Buddha temuannya bisa dipasang kembali di Candi Borobudur. “Saya sangat senang arca Buddha ini bisa dipasang kembali di Candi Borobudur,” kata Kasri. (suaramrdk/rsn-onvsoff)
Post Comment
Tidak ada komentar: