Portal.ONVSOFF.com - Tidak hanya kisah novel atau telenovela saja yang menghadirkan kisah mengaharukan tentang cinta. Dijepang seorang pria selama tiga tahun dan hingga kini menyelam di laut pesisir timur jepang untuk mencari jasad istrinya.
Kisah mengharukan ini datang dari Jepang. Pria bernama Yasuo Takamatsu, 57, selama tiga tahun terakhir menyelam di laut pesisir timur laut Jepang demi mencari jasad istrinya.
Kisah Yasuo sungguh mengharukan. Dia rela belajar menyelam demi mencari mayat istrinya yang hingga kini belum ditemukan. Pria ini ingin segera menemukan mayat istrinya karena hanya itu hal yang paling diinginkan saat ini.
Huffingtonpost, Selasa (11/3/2014), mengutip Associated Press, mengisahkan pria Jepang itu menyisir pesisir timur laut Jepang yang terkena hantaman tsunami, tiga tahun silam. Ia menyelam di tengah cuaca dingin, pekan lalu.
Yasuo ingin mewujudkan pesan terakhir istrinya sesaat sebelum tsunami menyapu. “Apakah kamu baik-baik saja? Aku ingin pulang,” demikian isi surat elektronik Yuko.
Yuko istri Yasuo kala itu sedang berada di kantornya di Kota Onagawa ketika gempa 9.0 Richter menyebabkan gelombang laut naik dan menghantam pesisir Jepang. Pada pukul 14.26 hari itu, Yuko mengirim surat elektronik itu kepada suaminya.
Rupanya surat itu itu menjadi pesan terakhir Yuko kepada suaminya. Dia meninggal dunia pada usia 47 tahun dan meninggalkan putra berusia 23 tahun serta putri berusia 20 tahun. “Dia menulis, ‘Aku ingin pulang’. Karena itu yang dia inginkan, aku ingin mewujudkannya. Itulah keinginanku saat ini dan sampai kapanpun tidak akan aku abaikan,” kata Yasuo.
“Dia [Yuko] seorang yang pemberani,” imbuhnya.
“Dia selalu bersamaku setiap saat. Dia selalu di hatiku, aku merindukannya, aku sangat rindu dengannya di setiap bagian hidupku.”
Dia mengatakan tidak berniat meminta bantuan siapapun. Dia ingin mewujudkan keinginannya sendirian demi harapan istrinya yang tidak sanggup diberikan beberapa tahun silam.
“Karena saya tahu dia merasa demikian, saya ingin mencari dia sendiri ketimbang dengan bantuan orang lain.”
Minggu (9/3/2014) lalu, dia dan pelatih selam menyelam hingga kedalaman tujuh meter selama lebih kurang satu jam buat mencari jenazah istrinya. “Saya belum terbiasa dengan kondisi ketika menyelam. Saya harus bisa lebih baik untuk mencari istri saya,” kata pria pensiunan mekanik pesawat militer itu.
Pekan ini, Jepang memperingati tiga tahun bencana tsunami. Sebanyak 2.636 orang masih hilang. Jenazah mereka diperkirakan tersapu ke laut dan 15.884 lainnya dipastikan tewas.
Post Comment
Tidak ada komentar: