Megawati Soekarnoputri, kader partai harus kerja keras dan cermat

Megawati Soekarnoputri, kader partai harus kerja keras dan cermat, pdip,partai pdip

Megawati Soekarnoputri, kader partai harus kerja keras dan cermat

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, meminta seluruh kader partai itu untuk bekerja keras dan cerdas dalam usaha memenuhi target suara 27,02 persen di pemilu mendatang.

Menurut Megawati, pasca rapat kerja nasional Rakernas III PDIP yang berakhir hari ini, yang terpenting adalah mengkonsolidasikan cara kerja partai demi bisa memenuhi syarat 20 persen kursi parlemen.

"Itu yang diminta di dalam peraturan perundang-undangan supaya kita bisa dengan komplit mengajukan calon presiden dan wakil presiden," tegas Megawati saat memberikan pidato penutupan Rakernas III di Ancol, Jakarta, Minggu (8/9).

Namun, dia meminta agar seluruh kader PDI Perjuangan dan rakyat Indonesia mau bersabar menunggu momentum yang tepat sebelum mengumumkan siapa pasangan capres-cawapres partai itu di 2014.

Sebab seperti pernah disampaikan oleh Bung Karno, kata Megawati, setiap sumber daya manusia harus memiliki kesabaran, dan lebih spesifik lagi kesabaran yang revolusioner.

"Artinya kita harus tetap sabar untuk mencari sebuah momentum yang sangat baik," kata Megawati.

"Tapi sabar juga artinya kita tetap harus bekerja keras untuk memenuhi seperti apa yang kita inginkan."

Sementara bekerja keras yang dimaksudnya adalah agar seluruh kader partai terus turun dan menyapa masyarakat di bawah.

Dia secara khusus meminta unsur pimpinan partai di seluruh Indonesia, agar menekankan kerja keras itu kepada calon legislatif dari partai itu. Sebab, kata Megawati, tanpa kerja keras, tidak ada hasil yang bisa didapatkan.

Untuk bisa bergerak di tengah kesulitan logistik dan sumber daya, para kader dan caleg PDIP diminta untuk benar-benar menghidupi roh perjuangan partai.

"Kita merupakan sebuah partai yang datang dari kalangan rakyat. Karena kita datang dari rakyat, kita harus lebih bekerja keras dari mereka yang sudah mempunyai segala sesuatunya, baik berupa logistik," jelas Megawati.

"Seharusnya kita ingat bahwa di pemilu tahun 1999 itu, kita dalam sebuah keadaan yang lebih memprihatinkan daripada waktu-waktu sekarang ini."

Related News

Post Comment