Prabowo Lebih Unggul, Jokowi Kurang Amanah
"Prabowo secara ketokohan dia merupakan calon pemimpin yang cepat, tegas dan berkarakter, pemimpin yang seperti ini sangat dirindukan ketika masyarakat sudah mulai kurang simpati dengan sosok pemimpin yang gamang dan ragu-ragu dalam mengambil keputusan serta mudah didikte," terang La Ode di Jakarta, Rabu (28/5/2014).
Menurutnya, figur Prabowo lebih memiliki semangat nasionalisme dan patroitisme yang selama ini melekat dalam diri seorang prajurit. Pemilih yang menginginkan figur yang semacam ini masih sangat banyak.
"Apa yang dimiliki Prabowo ternyata berbanding lurus dengan sosok seorang Joko Widodo, sikap kesederhanaan Jokowi. Sikapnya yang merakyat dan mau bertegur sapa dengan rakyat, merupakan kelebihan yang paling menonjol dari seorang Jokowi," ungkapnya.
Namun masih ada kelemahan Jokowi yang terdapat pada ketegasan dan integritas serta kurangnya pengalaman di bidang politik nasional, keamanan dan pertahanan nasional.
"Serta masalah hubungan luar negeri, menjadi kelemahan-kelemahan Jokowi sampai saat ini. Di samping itu, figur Jokowi yang sering mundur di tengah jabatan juga dianggap masyarakat sebagai sosok pemimpin yang ambisius dan kurang amanah,"ucapnya.
Dilihat dari proses komunikasi yang dibangun oleh kedua pasangan calon ia melihat langkah-langkah politik Prabowo-Hatta lebih efektif yang ditunjukkan dengan keberhasilan pasangan ini merangkul partai-partai dalam koalisi.
"Dalam prosesi pendeklarasiannya, kedua pasangan calon juga sama-sama ingin mencitrakan kesederhanaan dan merakyat, dengan sama-sama menggunakan baju putih-putih,"ujarnya.
Selain itu ia juga memuji langkah pasangan Prabowo-Hatta dengan menempatkan Mahfud MD sebagai Ketua tim nasional pemenangan. "Ini merupakan langkah yang sangat tepat dan tentunya mengagetkan banyak pihak. Bagaimana tidak, Mahfud merupakan kader terbaik PKB,"ujarnya.
Sosok Mahfud kata dia juga merupakan figur yang bersih dan memiliki integritas tinggi, sehingga tidak sedikit masyarakat yang menggadang-gadang tokoh ini menjadi pemimpin di masa depan.
"Keberadaan Mahfud sebagai ketua tim pemenangan Prabowo-Hatta saya kira mampung mendongkrak elektabilitas Prabowo. Sedangkan dari kubu Jokowi-JK, penetapan Puan Maharani sebagai ketua tim nasional pemenangan, saya rasa kurang menarik, mengingat calon presiden yang diusung berasal dari PDIP," tutupnya. (oke/rsn-onvsoff)
Post Comment
Tidak ada komentar: